Account Receivable atau piutang dagang yang muncul karena adanya penjualan dengan tenggangwaktu, pembayarannya akan diterima setelah beberapa waktu setelah barang dikirim atau jasa diselesaikan. Waktunya sesuai dengan perjanjian kredit terms atau tempo yang diberikan ke pelanggan.
Karena adanya tenggawaktu sementara barang telah dikirim dan jasa sudah diselesaikan, maka akan timbul risiko. Risikonya adalah piutang dagang tidak dibayar atau terlambat dibayar.
Penyebab risiko piutang dagang tidak terbayar atau terlambat dibayar kerena beberapa faktor yaitu
Kerakter dari menejemen perusahaan sangat menentukan proses pembayaran. Secara umum karakter dibagi berdasarkan kemauan dan kemampuan membayar. Ada 4 jenis pelanggan berkaitan dengan kemauan dan kemampuan membayar
Dari 4 tipe pelanggan, mana yang paling banyak ditemukan ????
Untuk mengurangi risiko, maka diperlukan analisa pelanggan sebelum memutuskan untuk melakukan kerjasama atau menerima pesanan pelanggan. Di industi perbankan, analisa pelanggan mutlak diperlukan sebelum akad kredit. Dan yang paling dominan adalah analisa karakter. Sebaiknya perusahaan non perbankan, juga arus menganalisa calon pelanggannya untuk mengurangi risiko tidak atau terlambat dibayar. Teknik analisa pelanggan yang praktis, applicable dan mudah akan dibahas di pembahasan selanjutnya
Risiko keterlambatan membayar disebabkan karena perusahaan pelanggan sedang mengalami permasalahan dengan usahanya, seperti penjualan yang sedang menurun, belum menerima pembayaran dari pelanggannya, ada kesulitan di bagian produksi dan operasionalnya. Dan permasalah usaha lainnya. Permasalah di pelanggan akan menjadi parah, jika memang permasalahannya bersifat permanen, contoh produknya sudah tidak diminati pasar lagi, hutang yang menumpuk dan tak mampu membayar. Tetapi kalau permasalahnya bersifat temporer, artinya permasalahannya bersifat sementara, karena faktor waktu misalnya pelanggan belum melakukan pembayaran, kemungkinan besar kondisi pelanggan akan membaik. Jadi perlu bagi perusahaan untuk terus memonitor perkembangan pelanggan dan mengetahui kondisi usaha pelanggan, terutama pelanggan utama.
Risiko tidak dibayar atau terlambat dibayar terjadi karena tidak ada pengendalian internal yang baik. Setiap pesanan dari pelanggan harusnya dinilai dan dikendalikan. Harus dilihat apakah masih ada tunggakan yang sudah lama, atau jumlah total piutangnya akan melebihi batas kredit (credit limit) yang diberikan. Fungsi keuangan terutama bagian receivable mempunyai peran dalam pengendalian ini. Semua pesanan dari pelanggan seharusnya melalui penilaian receivable terlebih dahulu sebelum diproses.
Untuk mengurangi risiko ini diperlukan adanya analisa dan pengendalian pada receivable
Risiko tidak dibayar atau terlambat dibayar terjadi karena tidak memahami proses dan pengelolaan penagihan. Biasanya dibanyak perusahaan nonfinansial, seperti perusahaan manufaktur, dagang dan jasa, tidak memiliki fungsi khusus penagihan. Bagian penagiahan dirangkap dengan bagian receivable. Padahal kedua bidang tersebut memiliki skill berbeda yang dibutuhkan. Fungsi receivable lebih mengarah kepada pencatatan, pelaporan dan penilaian. Sementara fungsi penagihan membutuhkan kemampuan yang berbeda. Membutuhkan kemampuan bernegosiasi, memahami alat dan teknik penagihan, memahami karakter individu dan lainnya.
Untuk mengurangi risiko ini, perlu dipertimbangkan untuk mengembangkan fungsi penagihan atau menambah kemampuan fungsi receivable dengan teknik-teknik penagihan
Dari 4 risiko dan pencegahan yang sudah dibahas dibahas dapat dilustrasikan sebagai berikut